akhir

prahara kian memanas
perdebatan kian tak berujung
satu kata sulit dicapai
mengaung sukma merusak harap
jalinan yang sudah tercipta tak menemukan harta berarti
bodohnya melepas janji
untaian kata maaf menjadi hiasan belaka
tak ada sikap
tak ada gerak
dan berakhir sudah  
 

patah

gita memancar sinar
menara hati kian tinggi menguji
sakit lebih sakit mata hati
yang berlabuh mendekati sukma
aku tertipu dengan keindahan fatamorgana
lama jua tak mendengar getaran mutiara cinta
terlebih tak pernah merasa
sungguh menyesal tiada arti
perjuangan kian pudar
tak tersisa barang secuilpun
gusar menanti harap
aku tutup pintuku untukmu

sekarang

ketika hujan diturunkan
hadirlah air yang membasahi tiap kerinduan
dimana kini pemilik tulang rusukku
sampul mimpi telahku robek
terlalu cepat dan liar ku berlari
seharusnya aku tahu
semua itu ada proses
tapi jika tak ada usaha apalah artinya
memandang cinta, tertunduk malu karenanya
sambutlah rasa malu ini dengan kebersahajaanmu
jikalau mimpi kian menjadi nyata
semoga tak melebihi kasihku kepada MU ya Rabb